SUBHANNALLAH... !!! INILAH SALAH SATU TANDA KEAJAIBAN ALQUR'AN YANG DITUNJUKAN DIDUNIA... TOLONG DESEBARKAN !!!
* MEMBELAH BULAN
Apa mungkin terjadi?
اقْتَرَبَتِ السَّاعَةُ وَانشَقَّ الْقَمَرُ وَإِن يَرَوْا آيَةً يُعْرِضُوا وَيَقُولُوا سِحْرٌ مُّسْتَمِرٌّ
” Telah dekat saat itu (datangnya kiamat) dan bulan telah terbelah. Dan jika orang2 (kafir) menyaksikan suatu tanda (mukjizat), mereka mengingkarinya dan mengatakan bahwa itu adalah sihir.” (Al Qomar, 1-2)
Sebelum Rasulullah saw berhijrah ke Madinah, tokoh tokoh kafir Quraisy berkumpul seperti Abu Jahal, Walid bin Mughirah dan lain lainnya. Mereka berkumpul meminta kepada Nabi saw hal yang mustahil bisa terjadi menurut keyakinan mereka bisa melemahkan kedudukan beliau sebagai Nabi. Mereka meminta kepada Nabi saw untuk membelah bulan. Hal yang tidak masuk akal bukan? Mereka berkata, “Ya Muhammad, seandainya kamu benar benar seorang nabi, maka belahlah bulan menjadi dua”. Rasulullah saw berkata kepada mereka, “Apakah kalian akan masuk Islam jika aku sanggup melakukannya?” Mereka menjawab, “Ya.”.
Lalu Rasulullah saw berdoa kepada Allah agar bulan terbelah menjadi dua. Rasulullah saw memberi isyarat dengan jarinya, maka bulanpun terbelah menjadi dua. Subahanallah. Selanjutnya sambil menyebut nama setiap orang kafir yang hadir, Rasulullah saw berkata, “Hai Fulan, bersaksilah kamu. Hai Fulan, bersaksilah kamu.” .
Demikian jarak belahan bulan itu cukup jauh sehingga gunung Hira nampak berada diantara keduanya. Menurut sebagain riwayat bulan terbelah menjadi dua belahan, belahan pertama berada di jabal Abi Qubais *(1) dan sebelah lagi berjalan ke arah jabal Qauqu’an *(2). Kemudian kedua belan bulan itu kembali bersatu. Akan tetapi orang2 kafir yang hadir berkata, “Ini sihir!” padahal semua orang yang hadir menyaksikan pembelahan bulan tersebut dengan mata telanjang..
Foto garis belahan bulan menurut NASA
Atas peristiwa ini Allah menurunkan ayat Al Qur’an: ” Telah dekat saat itu (datangnya kiamat) dan bulan telah terbelah. Dan jika orang2 (kafir) menyaksikan suatu tanda (mukjizat), mereka mengingkarinya dan mengatakan bahwa itu adalah sihir.” (Al Qomar, 1-2)
*(1) Jabal Abi Qubais.
Setiap muslim yang datang ke Makkah untuk berhaji atau berumrah pasti mendengar nama Jabal Abi Qubais, tapi dimana tempatnya banyak yang tidak mengetahuinya. Jabal Abi Qubaiis berada disebelah timur Baitullah, Jika kita berdiri membelakangi Hajar Aswad, maka pandangan kita akan melurus ke sebuah istana megah (Istana Shafa) berdiri diatas sebuah bukit yang telah dipapas. Sebetulnya memotong sebuah pohon saja di Makkah tidak diperbolehkan, apalagi mempapas sebuah bukit bersejarah. Bukit yang telah dipapas sedemikian rupa, itulah Jabal Abi Qubais yang mempunyai sejarah yang berkaiatan dengan sejarah Baitullah dan Kota Makkah.
Menurut Sayyid Dr. Muhammad bin Alwi Al-Maliki dalam kitabnya “Fi Rihab al-Baitil Haram”, Jabal abi qubais adalah bukit yang letaknya sangat dekat dengan Masjidil Haram dan berhadapan dengan bukit Shofa. Ia merupakan gunung yang pertama kali diciptakan Allah dimuka bumi setelah penciptaan baitullah Ka’bah.
Jabal Abi Qubais atau yang lebih dikenal oleh orang Indoneisa dengan nama Jabal kubais, mempunyai ketinggian 420 meter. Dulu di atas puncak bukit tersebut ada sebuah masjid kecil yang dinamakan Masjid Bilal. Bukit ini menurut ulama Makkah merupakah bukit mulia karena berdekatan dengan Ka’bah dan menghadap ke bukit Shofa. Ada riwayat yang menyatakan bahawa Jabal Abi Qubais adalah gunung / bukit pertama yang diciptakan Allah dimuka bumi kemudian terpencar darinya jabal jabal lainya.
Banyak peristiwa bersejarah berkait dengan Jabal Abi Qubais. Jabal Abi Qubais dikenal juga dengan nama Jabal al-Amin (bukit kepercayaan / bukit penyimpan amanah), kerena Allah telah mengamankan Hajar Aswad di bukit ini pada waktu datangnya air bah di zaman nabi Nuh as. Tatkala nabi Ibrahim as membangun Baitullah, Hajar Aswad dikeluarkan kembali dari Jabal Abi Qubais lalu dibawa oleh Jibril as dan serahkannya kepada nabi Ibrahim as untuk disimpan disudut Ka’bah.
Selain dari pada itu, diriwayatkan juga bahwa batu-batu yang digunakan untuk membangun Baitullah oleh nabi Ibrahim as diambil dari Jabal Abi Qubais dan Jabal al-Ka’bah. Setelah nabi Ibrahim ra selesai membangun Ka’bah, ia naik ke atas jabal Abi Qubais. Dari atas bukit ini ia berseru:
وَأَذِّن فِي ٱلنَّاسِ بِٱلْحَجِّ يَأْتُوكَ رِجَالاً وَعَلَىٰ كُلِّ ضَامِرٍ يَأْتِينَ مِن كُلِّ فَجٍّ عَميِقٍ
” Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh” (al-Hajj: 27)
Banyak juga riwayat yang menyatakan bahwa mukjizat Rasulallah saw membelah bulan terjadi di Jabal Abi Qubais seperti kisah diatas.
*(2) Jabal Qua’iqu’an
Ia dinamakan juga Qaiqu’an adalah bukit yang berada di sebelah selatan Masjidil Haram, terletak di daerah pintu menuju arah Syamiah dan berhadapan dengan bukit Marwah. Menurut Sayyid Dr. Muhammad bin Alwi Al-Maliki dalam kitabnya “Fi Rihab al-Baitil Haram”, jabal ini memilki banyak nama diantaranya jabal al-’Abadi atau jabal Al-Sulaimaniyah atau jabal Al-Sudan atau jabal al-Hindi, dan ketinggiannya kurang lebih 410 m dari permukaan laut.
jabal Qaiqu’an merupakan jabal yang memilki nilai sejarah yang peting diataranya mukjizat Rasulallah saw disaat membelah bulan, satu belahan berada di atas Jabal Qubais, dan belahan kedua bergerak kearah Jabal Qaiqu’an.
Jabal ini merupakan jabal Akhsyabi atau bukit berbatu yang sangat keras setelah jabal Abi Qubais. Telah diriwatkan bahwa Jibril as pernah datang kepada Rasulllah saw lalu berkata ” Wahai Muhammad, seandainya kamu berkehendak agar aku hempaskan ke dua gunung batu keras ini kepada mereka (kafir Quraisy), maka akan kulakukan”. yang dimaksud dengan dua gunung batu keras disini adalah jabal Abi Qubais dan jabal Qaiqu’an.
Wallaua’lam/ Hasan Husen Assagaf
* TIGA KEGELAPAN
T
Dulu, kata Professor Dr. Zaghlul an-Najjar, para doktor tim peneliti bayi tabung telah membuat percobaan dalam pembuatan bayi tabung. Pada percobaan pertama mereka gagal, percobaan terus dilakukan dan seteturnya kegagalan berlangsung dalam waktu cukup lama. Sampai mereka melakukan percobaan dalam dalam ruang yang gelap, ternyata berhasil tapi sayang menghasilkan bayi bayi yang abnormal. Kemudian terus mereka melakukan percobaan di ruang yang sangat gelap gulita, ternyata mereka berhasil dan sukses..
Al-qur’an telah mendahului fakta Ilmiah: menurut al-qur’an proses penciptaan janin (manusia) dalam perut ibunya melalui tiga kegelapan:
– Kegelapan pertama: kegelapan dinding perut.
– Kegelapan Kedua: kegelapan dinding rahim.
– Kegelapan ketiga: kegelapan dinding ari ari
يَخْلُقُكُمْ فِي بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ خَلْقًا مِنْ بَعْدِ خَلْقٍ فِي ظُلُمَاتٍ ثَلاثٍ
“Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan” (al-zumar 6)
Kalo kita buka tafsir, Adz-dzulmah dalam bahasa artinya : perginya cahaya atau kegelapan.
itu menurut Ibnu Mandhur dalam kitabnya lisanul Arab. Jama’ (plural) dari dzulmah adalah dzulumat, artinya kegelapan kegelapan
Adapun penapsiran Ibnu Jarir At-Tabari dzulumat ats-tsalatsa adalah tiga kegelapan: berarti: kegelapan dalam perut, kegelapan dalam rahim dan kegelapan dalam kegelapan ari-ari
Subahanallah… “Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan Yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?” (al-zumar 6)
Wallahu’alam
Hasan Husen Assagaf
* LAUT & SUGAI
“Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu,
antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing.
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?” – Ar-Rahman 19-21
Barzakh adalah pemisah (batas) antara satu alam dengan alam yang lain.
Yang dimaksud dengan barzakh (pemisah) disini adalah terpisahnya air laut (air asin)
dengan air sungai (air tawar. Meskipun adanya dua jenis air bersama-sama
bersinggungan tetapi mereka tidak berbaur dan ikan-ikan di setiap jenis air tidak
berpindah ke jenis air lainnya.. Subahnallah Maha Tinggi, Maha Bijaksana, dan Maha Berkuasa..
Apa mungkin terjadi?
اقْتَرَبَتِ السَّاعَةُ وَانشَقَّ الْقَمَرُ وَإِن يَرَوْا آيَةً يُعْرِضُوا وَيَقُولُوا سِحْرٌ مُّسْتَمِرٌّ
” Telah dekat saat itu (datangnya kiamat) dan bulan telah terbelah. Dan jika orang2 (kafir) menyaksikan suatu tanda (mukjizat), mereka mengingkarinya dan mengatakan bahwa itu adalah sihir.” (Al Qomar, 1-2)
Sebelum Rasulullah saw berhijrah ke Madinah, tokoh tokoh kafir Quraisy berkumpul seperti Abu Jahal, Walid bin Mughirah dan lain lainnya. Mereka berkumpul meminta kepada Nabi saw hal yang mustahil bisa terjadi menurut keyakinan mereka bisa melemahkan kedudukan beliau sebagai Nabi. Mereka meminta kepada Nabi saw untuk membelah bulan. Hal yang tidak masuk akal bukan? Mereka berkata, “Ya Muhammad, seandainya kamu benar benar seorang nabi, maka belahlah bulan menjadi dua”. Rasulullah saw berkata kepada mereka, “Apakah kalian akan masuk Islam jika aku sanggup melakukannya?” Mereka menjawab, “Ya.”.
Lalu Rasulullah saw berdoa kepada Allah agar bulan terbelah menjadi dua. Rasulullah saw memberi isyarat dengan jarinya, maka bulanpun terbelah menjadi dua. Subahanallah. Selanjutnya sambil menyebut nama setiap orang kafir yang hadir, Rasulullah saw berkata, “Hai Fulan, bersaksilah kamu. Hai Fulan, bersaksilah kamu.” .
Demikian jarak belahan bulan itu cukup jauh sehingga gunung Hira nampak berada diantara keduanya. Menurut sebagain riwayat bulan terbelah menjadi dua belahan, belahan pertama berada di jabal Abi Qubais *(1) dan sebelah lagi berjalan ke arah jabal Qauqu’an *(2). Kemudian kedua belan bulan itu kembali bersatu. Akan tetapi orang2 kafir yang hadir berkata, “Ini sihir!” padahal semua orang yang hadir menyaksikan pembelahan bulan tersebut dengan mata telanjang..
Foto garis belahan bulan menurut NASA
Atas peristiwa ini Allah menurunkan ayat Al Qur’an: ” Telah dekat saat itu (datangnya kiamat) dan bulan telah terbelah. Dan jika orang2 (kafir) menyaksikan suatu tanda (mukjizat), mereka mengingkarinya dan mengatakan bahwa itu adalah sihir.” (Al Qomar, 1-2)
*(1) Jabal Abi Qubais.
Setiap muslim yang datang ke Makkah untuk berhaji atau berumrah pasti mendengar nama Jabal Abi Qubais, tapi dimana tempatnya banyak yang tidak mengetahuinya. Jabal Abi Qubaiis berada disebelah timur Baitullah, Jika kita berdiri membelakangi Hajar Aswad, maka pandangan kita akan melurus ke sebuah istana megah (Istana Shafa) berdiri diatas sebuah bukit yang telah dipapas. Sebetulnya memotong sebuah pohon saja di Makkah tidak diperbolehkan, apalagi mempapas sebuah bukit bersejarah. Bukit yang telah dipapas sedemikian rupa, itulah Jabal Abi Qubais yang mempunyai sejarah yang berkaiatan dengan sejarah Baitullah dan Kota Makkah.
Menurut Sayyid Dr. Muhammad bin Alwi Al-Maliki dalam kitabnya “Fi Rihab al-Baitil Haram”, Jabal abi qubais adalah bukit yang letaknya sangat dekat dengan Masjidil Haram dan berhadapan dengan bukit Shofa. Ia merupakan gunung yang pertama kali diciptakan Allah dimuka bumi setelah penciptaan baitullah Ka’bah.
Jabal Abi Qubais atau yang lebih dikenal oleh orang Indoneisa dengan nama Jabal kubais, mempunyai ketinggian 420 meter. Dulu di atas puncak bukit tersebut ada sebuah masjid kecil yang dinamakan Masjid Bilal. Bukit ini menurut ulama Makkah merupakah bukit mulia karena berdekatan dengan Ka’bah dan menghadap ke bukit Shofa. Ada riwayat yang menyatakan bahawa Jabal Abi Qubais adalah gunung / bukit pertama yang diciptakan Allah dimuka bumi kemudian terpencar darinya jabal jabal lainya.
Banyak peristiwa bersejarah berkait dengan Jabal Abi Qubais. Jabal Abi Qubais dikenal juga dengan nama Jabal al-Amin (bukit kepercayaan / bukit penyimpan amanah), kerena Allah telah mengamankan Hajar Aswad di bukit ini pada waktu datangnya air bah di zaman nabi Nuh as. Tatkala nabi Ibrahim as membangun Baitullah, Hajar Aswad dikeluarkan kembali dari Jabal Abi Qubais lalu dibawa oleh Jibril as dan serahkannya kepada nabi Ibrahim as untuk disimpan disudut Ka’bah.
Selain dari pada itu, diriwayatkan juga bahwa batu-batu yang digunakan untuk membangun Baitullah oleh nabi Ibrahim as diambil dari Jabal Abi Qubais dan Jabal al-Ka’bah. Setelah nabi Ibrahim ra selesai membangun Ka’bah, ia naik ke atas jabal Abi Qubais. Dari atas bukit ini ia berseru:
وَأَذِّن فِي ٱلنَّاسِ بِٱلْحَجِّ يَأْتُوكَ رِجَالاً وَعَلَىٰ كُلِّ ضَامِرٍ يَأْتِينَ مِن كُلِّ فَجٍّ عَميِقٍ
” Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh” (al-Hajj: 27)
Banyak juga riwayat yang menyatakan bahwa mukjizat Rasulallah saw membelah bulan terjadi di Jabal Abi Qubais seperti kisah diatas.
*(2) Jabal Qua’iqu’an
Ia dinamakan juga Qaiqu’an adalah bukit yang berada di sebelah selatan Masjidil Haram, terletak di daerah pintu menuju arah Syamiah dan berhadapan dengan bukit Marwah. Menurut Sayyid Dr. Muhammad bin Alwi Al-Maliki dalam kitabnya “Fi Rihab al-Baitil Haram”, jabal ini memilki banyak nama diantaranya jabal al-’Abadi atau jabal Al-Sulaimaniyah atau jabal Al-Sudan atau jabal al-Hindi, dan ketinggiannya kurang lebih 410 m dari permukaan laut.
jabal Qaiqu’an merupakan jabal yang memilki nilai sejarah yang peting diataranya mukjizat Rasulallah saw disaat membelah bulan, satu belahan berada di atas Jabal Qubais, dan belahan kedua bergerak kearah Jabal Qaiqu’an.
Jabal ini merupakan jabal Akhsyabi atau bukit berbatu yang sangat keras setelah jabal Abi Qubais. Telah diriwatkan bahwa Jibril as pernah datang kepada Rasulllah saw lalu berkata ” Wahai Muhammad, seandainya kamu berkehendak agar aku hempaskan ke dua gunung batu keras ini kepada mereka (kafir Quraisy), maka akan kulakukan”. yang dimaksud dengan dua gunung batu keras disini adalah jabal Abi Qubais dan jabal Qaiqu’an.
Wallaua’lam/ Hasan Husen Assagaf
* TIGA KEGELAPAN
T
Dulu, kata Professor Dr. Zaghlul an-Najjar, para doktor tim peneliti bayi tabung telah membuat percobaan dalam pembuatan bayi tabung. Pada percobaan pertama mereka gagal, percobaan terus dilakukan dan seteturnya kegagalan berlangsung dalam waktu cukup lama. Sampai mereka melakukan percobaan dalam dalam ruang yang gelap, ternyata berhasil tapi sayang menghasilkan bayi bayi yang abnormal. Kemudian terus mereka melakukan percobaan di ruang yang sangat gelap gulita, ternyata mereka berhasil dan sukses..
Al-qur’an telah mendahului fakta Ilmiah: menurut al-qur’an proses penciptaan janin (manusia) dalam perut ibunya melalui tiga kegelapan:
– Kegelapan pertama: kegelapan dinding perut.
– Kegelapan Kedua: kegelapan dinding rahim.
– Kegelapan ketiga: kegelapan dinding ari ari
يَخْلُقُكُمْ فِي بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ خَلْقًا مِنْ بَعْدِ خَلْقٍ فِي ظُلُمَاتٍ ثَلاثٍ
“Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan” (al-zumar 6)
Kalo kita buka tafsir, Adz-dzulmah dalam bahasa artinya : perginya cahaya atau kegelapan.
itu menurut Ibnu Mandhur dalam kitabnya lisanul Arab. Jama’ (plural) dari dzulmah adalah dzulumat, artinya kegelapan kegelapan
Adapun penapsiran Ibnu Jarir At-Tabari dzulumat ats-tsalatsa adalah tiga kegelapan: berarti: kegelapan dalam perut, kegelapan dalam rahim dan kegelapan dalam kegelapan ari-ari
Subahanallah… “Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan Yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?” (al-zumar 6)
Wallahu’alam
Hasan Husen Assagaf
* LAUT & SUGAI
“Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu,
antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing.
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?” – Ar-Rahman 19-21
Barzakh adalah pemisah (batas) antara satu alam dengan alam yang lain.
Yang dimaksud dengan barzakh (pemisah) disini adalah terpisahnya air laut (air asin)
dengan air sungai (air tawar. Meskipun adanya dua jenis air bersama-sama
bersinggungan tetapi mereka tidak berbaur dan ikan-ikan di setiap jenis air tidak
berpindah ke jenis air lainnya.. Subahnallah Maha Tinggi, Maha Bijaksana, dan Maha Berkuasa..
Comments
Post a Comment