Wow KEREN !!! Ternyata Putra almarhum Dono, Kuliah S3 teknik Nuklir di Swiss .
Masih teringat jelas totalitas almarhum Drs. H. Wahyu Sardono, atau Dono dalam melucu setiap muncul di film komedi WARKOP yang ia bintangi. Siapa yang menyangka bahwa di balik semua sikap konyol yang ditunjukkan, Dono adalah seorang Dosen.
Ya, almarhum Dono yang meninggal di Jakarta, pada 30 Desember 2001 silam pernah bekerja sebagai Dosen Sosiologi, dari Fakultas Ilmu Sosial di Universitas Indonesia. Kepedulian terhadap dunia pendidikan ini ternyata juga menurun kepada keluarga, terutama anak-anaknya.
Dari perkawinan dengan wanita bernama Titi Kusumawardhani, almarhum Dono memiliki tiga orang anak yaitu Andika Aria Sena, Damar Canggih Wicaksono dan Satrio Sarwo Trengginas. Putra kedua Dono, yaitu Damar saat ini tengah menempuh pendidikan Doktoral di Swiss, dan jurusan yang diambil pun tidak main-main yaitu Teknik Nuklir.
Ya, almarhum Dono yang meninggal di Jakarta, pada 30 Desember 2001 silam pernah bekerja sebagai Dosen Sosiologi, dari Fakultas Ilmu Sosial di Universitas Indonesia. Kepedulian terhadap dunia pendidikan ini ternyata juga menurun kepada keluarga, terutama anak-anaknya.
Dari perkawinan dengan wanita bernama Titi Kusumawardhani, almarhum Dono memiliki tiga orang anak yaitu Andika Aria Sena, Damar Canggih Wicaksono dan Satrio Sarwo Trengginas. Putra kedua Dono, yaitu Damar saat ini tengah menempuh pendidikan Doktoral di Swiss, dan jurusan yang diambil pun tidak main-main yaitu Teknik Nuklir.
"Iya benar, dia (anak Dono) sedang menuntut Ilmu S3 Teknik Nuklir di Swiss," ungkap sahabat dekat Dono, yaitu Indro ketika dikonfirmasi oleh KapanLagi.com.
Ketika ditelusuri lebih jauh Damar yang besar di Jakarta pindah ke Yogyakarta pada tahun 2004 silam, dan menyelesaikan pendidikan S1 di bidang Teknik Nuklir pada tahun 2009. Setelahnya pada tahun 2010 ia mendapat kesempatan untuk melanjutkan S2 di Swiss.
Berdasar data di EPFL (COLE POLYTECHNIQUE FDRALE DE LAUSANNE), tempat Damar menempuh pendidikan, diketahui ia lulus dan mendapat gelar Master dalam bidang Tekhnik Nuklir sejak tahun 2012. Gelar tersebut didapat Damar dari Institusi Federal Swiss di Zurich (ETHZ) dan juga Laussane (EPFL).
Saat ini Damar masih menjalani pendidikan S3-nya untuk menjadi seorang ahli Nuklir di EPFL. Dan ia sempat memberikan kontribusi sebagai pembicara dalam konferensi International Topical Meeting on Nuclear Reactor Thermalhydraulics (NURETH-16), di Chicago, Illinois, Amerika di tahun 2015 ini. Meski jarang terekspose, putra Dono sungguh sosok yang membanggakan.
sumber: Merdeka.com
Ketika ditelusuri lebih jauh Damar yang besar di Jakarta pindah ke Yogyakarta pada tahun 2004 silam, dan menyelesaikan pendidikan S1 di bidang Teknik Nuklir pada tahun 2009. Setelahnya pada tahun 2010 ia mendapat kesempatan untuk melanjutkan S2 di Swiss.
Berdasar data di EPFL (COLE POLYTECHNIQUE FDRALE DE LAUSANNE), tempat Damar menempuh pendidikan, diketahui ia lulus dan mendapat gelar Master dalam bidang Tekhnik Nuklir sejak tahun 2012. Gelar tersebut didapat Damar dari Institusi Federal Swiss di Zurich (ETHZ) dan juga Laussane (EPFL).
Saat ini Damar masih menjalani pendidikan S3-nya untuk menjadi seorang ahli Nuklir di EPFL. Dan ia sempat memberikan kontribusi sebagai pembicara dalam konferensi International Topical Meeting on Nuclear Reactor Thermalhydraulics (NURETH-16), di Chicago, Illinois, Amerika di tahun 2015 ini. Meski jarang terekspose, putra Dono sungguh sosok yang membanggakan.
sumber: Merdeka.com
Comments
Post a Comment