Hati-hati, Jus Buah Kemasan Tinggi Kandungan Gula
KOMPAS.com - Kandungan vitamin dan antioksidan dalam buah memang bisa membantu anak-anak mendapatkan nutrisi terbaik untuk tumbuh kembang mereka. Namun, sebuah studi baru yang dilakukan oleh peneliti dari University of Liverpool di Inggris, menyarankan orang tua untuk berhati-hati dalam memberikan minuman buah kemasan kepada anak-anak mereka.
Para peneliti menemukan, sudah banyak minuman buah kemasan yang dijual secara komersial seperti jus atau smoothie yang mengandung gula dalam kadar yang “jahat”.
Meskipun penambahan gula pada minuman dianggap wajar, peneliti mendapati, kandungan gula alami dalam buah-buahan sudah cukup tinggi. Sehingga, bila jus atau smoothie ditambahkan pemanis, dapat memberikan risiko kesehatan jangka panjang bagi anak-anak.
Bentuk gula yang ditemukan dalam buah segar secara kimiawi sama dengan bentuk gula yang ditemukan dalam gula
halus pada minuman buah kemasan, namun serat pada minuman buah kemasan telah diproses, sehingga mudah dipecah dalam tubuh.
Hal tersebut dapat menyebabkan lonjakan energi yang cepat, yang jika tidak dibakar dengan cepat pula, dapat mengakibatkan kenaikan berat badan.
Penulis studi Simon Capewell mengatakan, meskipun orangtua sudah berusaha mengontrol asupan gula bagi anak-anak mereka, kandungan gula yang tinggi dalam minuman buah kemasan dapat merusak usaha tersebut.
Selain itu, penelitian ini menemukan bahwa banyak produk minuman buah kemasan yang dirancang untuk kebutuhan gizi orang dewasa yang aktif, bukan anak kecil.
"Kandungan gula dari minuman buah kemasan, termasuk jus buah alami dan smoothie ditemukan sangat tinggi," kata Capewell. "Dan smoothie adalah pelanggar terburuk."
Brigitte Zeitlin, seorang ahli diet menambahkan, "Buah yang tinggi gula dikenal sebagai fruktosa. Meskipun gula tersebut berasal dari sumber yang sehat, Anda tetap perlu membatasi asupannya."
Misalnya, dua buah apel berukuran besar memiliki jumlah gula yang hampir sama dengan satu botol kecil soda, menurut laporan Authority Nutrition.
Untungnya, buah segar tinggi akan serat, yang berarti ketika Anda makan buah utuh, tubuh akan menghabiskan begitu banyak energi mencernanya, sehingga kandungan gula tidak memiliki kesempatan untuk menyebabkan kerusakan pada kesehatan tubuh. Namun, tidak demikian dengan minuman buah kemasan.
"Hal utama yang Anda lewatkan pada saat memberikan anak-anak jus buah kemasan adalah serat," Lisa Moskovitz, seorang ahli diet di NY yang tidak terlibat dengan penelitian ini.
"Serat membantu anak merasa kenyang dan mengontrol lonjakan gula darah sehingga anak-anak tidak akan kelebihan gula. Tanpa serat, gula bisa masuk ke aliran darah sekaligus.”
Terlalu banyak gula dalam tubuh tanpa cara efektif untuk membakarnya, tidak peduli dari mana sumber gula berasal, dapat mengembangkan risiko diabetes pada anak-anak dan menyebabkan kenaikan berat badan yang tidak sehat.
Capewell berharap, bahwa temuannya itu dapat memberi perubahan tertentu dalam regulasi penjualan minuman buah kemasan di Inggris dan di negara lain, demi lebih melindungi kesehatan anak-anak.
Untuk saat ini, Moskovitz menyarankan untuk memberikan anak-anak buah-buahan segar atau jus buah segar tanpa gula untuk camilan, tapi menghindari jus buah kemasan.
Sumber: Kompas.com
Hal tersebut dapat menyebabkan lonjakan energi yang cepat, yang jika tidak dibakar dengan cepat pula, dapat mengakibatkan kenaikan berat badan.
Penulis studi Simon Capewell mengatakan, meskipun orangtua sudah berusaha mengontrol asupan gula bagi anak-anak mereka, kandungan gula yang tinggi dalam minuman buah kemasan dapat merusak usaha tersebut.
Selain itu, penelitian ini menemukan bahwa banyak produk minuman buah kemasan yang dirancang untuk kebutuhan gizi orang dewasa yang aktif, bukan anak kecil.
"Kandungan gula dari minuman buah kemasan, termasuk jus buah alami dan smoothie ditemukan sangat tinggi," kata Capewell. "Dan smoothie adalah pelanggar terburuk."
Brigitte Zeitlin, seorang ahli diet menambahkan, "Buah yang tinggi gula dikenal sebagai fruktosa. Meskipun gula tersebut berasal dari sumber yang sehat, Anda tetap perlu membatasi asupannya."
Misalnya, dua buah apel berukuran besar memiliki jumlah gula yang hampir sama dengan satu botol kecil soda, menurut laporan Authority Nutrition.
Untungnya, buah segar tinggi akan serat, yang berarti ketika Anda makan buah utuh, tubuh akan menghabiskan begitu banyak energi mencernanya, sehingga kandungan gula tidak memiliki kesempatan untuk menyebabkan kerusakan pada kesehatan tubuh. Namun, tidak demikian dengan minuman buah kemasan.
"Hal utama yang Anda lewatkan pada saat memberikan anak-anak jus buah kemasan adalah serat," Lisa Moskovitz, seorang ahli diet di NY yang tidak terlibat dengan penelitian ini.
"Serat membantu anak merasa kenyang dan mengontrol lonjakan gula darah sehingga anak-anak tidak akan kelebihan gula. Tanpa serat, gula bisa masuk ke aliran darah sekaligus.”
Terlalu banyak gula dalam tubuh tanpa cara efektif untuk membakarnya, tidak peduli dari mana sumber gula berasal, dapat mengembangkan risiko diabetes pada anak-anak dan menyebabkan kenaikan berat badan yang tidak sehat.
Capewell berharap, bahwa temuannya itu dapat memberi perubahan tertentu dalam regulasi penjualan minuman buah kemasan di Inggris dan di negara lain, demi lebih melindungi kesehatan anak-anak.
Untuk saat ini, Moskovitz menyarankan untuk memberikan anak-anak buah-buahan segar atau jus buah segar tanpa gula untuk camilan, tapi menghindari jus buah kemasan.
Sumber: Kompas.com
Comments
Post a Comment