Kisah Tragis Dela, Gadis Kecil yang Hanya Bisa Terbaring Kaku di Kosan Sempit di Semarang
Videla Orista Hariani (13) hanya bisa terbaring lemah dan kaku di kamar kos berukuran 3x3 meter persegi di Jalan Kelengan Kecil 632A, RT 4/RW 3, Kelurahan Kembangsari, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Dela, demikian sapaan akrabnya, menderita radang otak sejak berusia sembilan bulan.
Tubuh Dela tampak kurus kerontang. Tangan dan kakinya pun mengecil.
Dela merupakan anak kedua dari tiga bersaudara dari Mami Sulistyowati (35). Mami menceritakan saat Dela berusia sembilan bulan mengalami panas tinggi.
"Setelah itu, sempat koma selama dua minggu di RST (rumah sakit tentara). Kemudian dirujuk ke RSUP Dr Kariadi dan bisa sadar. Tapi sudah tidak bisa bergerak. Anak saya divonis radang otak," ujarnya, Selasa (25/10).
Mami sehari-hari bekerja sebagai pembantu rumah tangga tak jauh dari indekos.
Ia harus menitipkan Dela dan dua anaknya kepada kakek Dela selama ia bekerja mulai pukul 10.00-16.00.
"Saya sebenarnya tidak tega meninggalkan Dela. Tapi saya harus bekerja cari uang untuk memenuhi kebutuhan anak-anak," ujarnya.
Dela tidak bisa berkomunikasi secara verbal. Ia hanya memberikan isyarat senyuman dan teriakan ketika Mami pulang kerja.
Responnya cuma senyuman. Kalau saya pulang dan dengar sepeda saya dia kayak senang sekali tapi cuma teriak 'oww..oww...oww'," cerita Mami sembari tersedu.
Minggu, menjadi hari kebersamaan Mami dengan Dela dan kedua anaknya.
"Kalau Minggu saya bawa keluar rumah. Selama ini apa-apa digendong. Saya ucapkan terima kasih atas bantuan Pak Wali dan teman-teman wartawan sudah peduli dengan anak saya dengan memberikan kursi roda," ujarnya.
Terkait bantuan perawatan di sebuah panti resos, Mami masih akan mempertimbangkannya.
"Saya senang saja kalau ada yang bantu merawat anak saya. Tapi kok saya ngga tega meninggalkan Dela," ujarnya.
Anggota Wamama, Wisnu Wardana mengatakan Wamama memberikan tujuh kursi roda untuk para difabel.
"Pak Walikota hari ini (kemarin, RED) memberikan secara simbolis kepada Dela. Kami ingin memberi kepedulian terhadap warga Kota Semarang yang mengalami kesulitan sehingga bisa terbantu," ujarnya.
Selain kursi roda, kata Wisnu, juga ada bantuan 500 alat sekolah untuk SD, dua unit sepeda motor untuk difabel, dan dua unit sepeda untuk difabel.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengunjungi Dela. Ia kemudian memberikan uang santunan, juga sebuah kursi roda kepada Dela bantuan dari komunitas Wartawan Mancing Mania (Wamama) bekerjasama dengan Alfamart.
"Semoga dengan bantuan kursi roda ini Dela bisa sering keluar rumah dan mendapatkan hangatnya sinar matahari," kata Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi.
Hendi mengatakan adanya bantuan ini diharapkan dapat mengetuk kepedulian dan perhatian warga sekitar sehingga dapat ikut membantu keluarga prasejahtera.
"Semua urusan kota ini tak akan dapat tertangani hanya oleh pihak pemerintah saja. Namun, harus ada keikutsertaan semua pihak untuk menyelesaikan bersama," ujarnya.
Pemkot Semarang, kata Hendi, akan membantu dalam perawatan dan pengecekan kesehatan Dela.
"Kami akan bantu pengecekan kesehatan untuk Dela jika diperlukan. Saya akan minta Pak Camat atau Pak Lurah untuk proses administrasinya dan gratis. Kalau Ibu Mami setuju Dela dirawat di Panti Rehabsos akan kami bawa dan dirawat sebaik-baiknya," ujarnya.(*)
Comments
Post a Comment