Penasaran Suami Selalu Pulang Subuh dan Langsung Mandi, Ia Mengikutinya dan Menemukan Rahasia yang Membuatnya Menangis
Aku dan suamiku sudah menikah setahun lebih. Sebenarnya, kehidupan kami biasa saja, setelah pacaran beberapa waktu kami merencanakan pernikahan. Karena kami lahir di desa, biasanya cuman perlu mendaftarkan diri di KUA saja, tidak mengadakan pesta apapun.
Kami juga tidak berencana begitu cepat punya anak, setelah menikah setahun, suamiku akhirnya mendapat kenaikan gaji dan bisa menabung sedikit. Ditambah dengan uang pinjaman ke sanak saudara, akhirnya kami membeli rumah kecil. Di hari kami mendapatkan kunci rumah kami, suamiku memelukku dan berkata, "Istriku, aku berjanji akan memberikan keluarga bahagia, mulai sekarang, kita punya 'rumah' yang sebenarnya, kamu harus bersiap, aku akan berjuang, kamu harus jaga kesehatan, kita akan segera punya anak Aku mengangguk bahagia mendengar semua ini.
Aku tidak tahu apa aku yang salah, atau suamiku yang berbeda, sejak kami membeli rumah, karena harus mengembalikan uang pinjaman, ekonomi kami memang lebih sulit dan lebih banyak tekanan. Tapi sejak itu, suamiku sering berkata harus lembur, awalnya aku pikir lembur seperti biasa, tapi dia harus lembur setiap hari, dan pulang larut sampai jam 1 atau jam 2 subuh. Sepulang kerja, ia langsung pergi mandi dan tidak pernah perhatikan aku, kemudian ia pasti langsung mencuci bajunya.
Hari itu aku pulang kerja lebih cepat dan menunggu di depan kantornya. Ternyata, suamiku benar-benar tidak lembur! Begitu jam pulang kerja dia langsung keluar kantor dan mengendarai sepedanya, tapi ia tidak pulang ke rumah. Hal ini membuat aku semakin yakin ia selingkuh! Apalagi ia pulang langsung mandi dan cuci baju karena takut aku mencium wangi wanita lain.
Tapi kemudian aku melihat dia masuk ke sebuah restoran barbeque. Aku waktu itu diam di sebrang jalan memperhatikan, aku melihat dia keluar dengan baju putih dan mulai memanggang daging. Suamiku memang pernah bilang dulu dia suka memanggang daging di rumahnya dan semua orang bilang danging panggangannya itu enak. Melihatnya sedang memanggang disana, aku mulai meneteskan air mata. Aku memutuskan untuk menyebrangi jalan dan duduk di restorannya. Seorang pegawai menanyakan apa yang mau aku pesan, aku cuman berkata. Aku mau segelas minuman, tolong antarkan ke koki yang sedang memanggang daging.
Pegawai itu merasa aneh, namun tetap melakukannya, saat menerima minuman itulah, suamiku mengangkat kepalanya dan melihat aku, lalu meminum habis minuman itu dan langsung menghampiri aku. Sayang, kenapa kamu bisa datang kesini? Aku langsung memeluknya dan berkata, Aku tunggu kamu pulang kerja.
Malam itu suamiku menjelaskan semuanya, ia punya kemampuan memanggang dan tidak merasa lelah, dia cuman ingin menghasilkan sedikit uang tambahan. Aku berkata pada suamiku, Aku bingung kenapa kamu setiap pulang langsung mandi dan cuci baju, ternyata kamu takut aku mencium bau asap dan daging, aku malahan mengira kamu punya perempuan lain, jadi hari ini aku pergi mencari kamu Suamiku kemudian memelukku dan mencium keningku, Mana mungkin? Kamu adalah wanita paling sempurna buat aku, nggak ada orang yang bisa menggantikannya!
http://www.bagi.me/2016/08/penasaran-suami-selalu-pulang-subuh-dan.html
Kami juga tidak berencana begitu cepat punya anak, setelah menikah setahun, suamiku akhirnya mendapat kenaikan gaji dan bisa menabung sedikit. Ditambah dengan uang pinjaman ke sanak saudara, akhirnya kami membeli rumah kecil. Di hari kami mendapatkan kunci rumah kami, suamiku memelukku dan berkata, "Istriku, aku berjanji akan memberikan keluarga bahagia, mulai sekarang, kita punya 'rumah' yang sebenarnya, kamu harus bersiap, aku akan berjuang, kamu harus jaga kesehatan, kita akan segera punya anak Aku mengangguk bahagia mendengar semua ini.
Aku tidak tahu apa aku yang salah, atau suamiku yang berbeda, sejak kami membeli rumah, karena harus mengembalikan uang pinjaman, ekonomi kami memang lebih sulit dan lebih banyak tekanan. Tapi sejak itu, suamiku sering berkata harus lembur, awalnya aku pikir lembur seperti biasa, tapi dia harus lembur setiap hari, dan pulang larut sampai jam 1 atau jam 2 subuh. Sepulang kerja, ia langsung pergi mandi dan tidak pernah perhatikan aku, kemudian ia pasti langsung mencuci bajunya.
Hari itu aku pulang kerja lebih cepat dan menunggu di depan kantornya. Ternyata, suamiku benar-benar tidak lembur! Begitu jam pulang kerja dia langsung keluar kantor dan mengendarai sepedanya, tapi ia tidak pulang ke rumah. Hal ini membuat aku semakin yakin ia selingkuh! Apalagi ia pulang langsung mandi dan cuci baju karena takut aku mencium wangi wanita lain.
Tapi kemudian aku melihat dia masuk ke sebuah restoran barbeque. Aku waktu itu diam di sebrang jalan memperhatikan, aku melihat dia keluar dengan baju putih dan mulai memanggang daging. Suamiku memang pernah bilang dulu dia suka memanggang daging di rumahnya dan semua orang bilang danging panggangannya itu enak. Melihatnya sedang memanggang disana, aku mulai meneteskan air mata. Aku memutuskan untuk menyebrangi jalan dan duduk di restorannya. Seorang pegawai menanyakan apa yang mau aku pesan, aku cuman berkata. Aku mau segelas minuman, tolong antarkan ke koki yang sedang memanggang daging.
Pegawai itu merasa aneh, namun tetap melakukannya, saat menerima minuman itulah, suamiku mengangkat kepalanya dan melihat aku, lalu meminum habis minuman itu dan langsung menghampiri aku. Sayang, kenapa kamu bisa datang kesini? Aku langsung memeluknya dan berkata, Aku tunggu kamu pulang kerja.
Malam itu suamiku menjelaskan semuanya, ia punya kemampuan memanggang dan tidak merasa lelah, dia cuman ingin menghasilkan sedikit uang tambahan. Aku berkata pada suamiku, Aku bingung kenapa kamu setiap pulang langsung mandi dan cuci baju, ternyata kamu takut aku mencium bau asap dan daging, aku malahan mengira kamu punya perempuan lain, jadi hari ini aku pergi mencari kamu Suamiku kemudian memelukku dan mencium keningku, Mana mungkin? Kamu adalah wanita paling sempurna buat aku, nggak ada orang yang bisa menggantikannya!
http://www.bagi.me/2016/08/penasaran-suami-selalu-pulang-subuh-dan.html
Comments
Post a Comment