Kok Bisa Ya, Jual Soto Gratis, Tiap Hari Jumat, Kisah Sukses Soto Solo Bu Amir... ini Rahasia nya !!!

Pada awalnya, kisah yang ditulis di Facebook ini dianggap hanya karangan dan untuk mencari sensasi belaka, tapi setelah disusuri, kisah ini benar adanya.
Mau makan soto gratis, Anda silakan hadir di Solo, setiap Jumat, ada soto gratis.
Yang datang pun berjibun.
Berikut ini kisahnya.
Siapa tak kenal makanan khas Indonesia bernama soto?
Makanan berkuah segar disajikan dengan mangkuk serta nasi ini digemari banyak orang di Indonesia.
Warung-warung berjualan soto pun mudah dijumpai di berbagai daerah di Indonesia.
Tiap daerah memiliki ciri khas rasa soto dan cara penjualan yang berbeda-beda.
Salah satunya yang unik dan inspiratif adalah cara penjualan sotoyang berada di Solo, Jawa Tengah.
Tepatnya, warung soto tersebut bernama soto yosodipuran berlokasi dekat museum Pers Solo dan pemiliknya bernama Bu Amir.
Cara penjualannya yang unik dan inspiratif, disampaikan oleh Bu Das Salirawati, seorang Dosen dari Universitas Negeri Yogyakarta dan telah beredar di media sosial.
Berikut inilah kisah yang beredar di media sosial, yang dikutip Warta Kota dari Facebook dan Tribun Solo, Minggu (16/10/2016).
Bu Amir penjual soto yosodipuran Solo.
Kisah ini disampaikan oleh Bu Das Salirawati, Dosen Hebat Univ. Negeri Yogyakarta
Dalam rangka perjalanan untuk pekerjaan ke Solo, suatu hari saya mampir makan di warung soto di Solo.
Habis bubaran salat jum'at saya mampir ke warung soto itu, karena sangat ramai dikunjungi pelanggannya. Saya pikir soto ini pasti enak karena pengunjungnya sampai ke teras warung...
Suasananya rada aneh, ketika saya lihat sekeliling meja, banyak sekali abang-abang becak yang makan di sana.
"Hemmm.. Pantesan rame, sotonya memang benar-benar enak!"
Ketika selesai makan dan mau membayar, Bu Amir pemilik warungsoto itu melarang saya mengeluarkan uang.
"Tidak usah bayar Dik, terima kasih atas kunjungannya.".. ..
Dengan penuh rasa heran saya bertanya alasannya kenapa gak mau dibayar?
"Ini hari Jumat Dik, di sini tiap hari Jumat gratis!"
Masya Allah, terjawab sudah kenapa sebagian besar yang makan di warung ini tukang becak.
Setengah bingung saya mencoba mendekat ke tempat Bu Amir duduk.
"Ibu, apa gak rugi jual soto seharian gak dapat uang?", tanya saya setengah menyelidik.
"Dik, dari hari Sabtu sampai hari Kamis kan alhamdulillah kami dikasih rejeki,
dikasih untung sama Allah!
Kalau kami bersyukur dengan cara menggratiskan satu hari, untung kami masih sangat banyak untuk ukuran kami.
Kalau mau jujur seharusnya kami memberikan hak kepada Allah minimal 30% !
Coba adik pikir, siapa yang menggerakkan hati pelanggan-pelanggan kami untuk datang ke mari?
"Kalau kami harus membayar salesman, berapa uang yang harus kami bayar?"
"Semoga dengan 1/7 bagian ini Allah ridho. Sebagian besar dari hasil usaha ini kami gunakan untuk membiayai 4 anak kami. Mereka kuliah semua Dik. Satu di kedokteran UGM, satu di Teknik Sipil ITB, yang 2 lagi di UNS sini. Kalau bukan karena pertolongan Allah, mana bisa usaha kami yang sekecil ini membiayai kuliah 4 orang!"
Bu Amir menjelaskan panjang lebar.
Jelegeeer.... !!! Saya seperti disambar petir.
Warung soto sekecil ini bisa membiayai anaknya 4 kuliah di Universitas Negeri semua! Bahkan malah masih bisa memberi makan kepada tukang-tukang becak dan semua orang yang berkunjung ke warungnya setiap HARI JUMAT, GRATIS lagi !!!
Saya gak kehilangan akal, untuk membayar rasa kagum dan rasa bersalah makan soto gratis, saya masuk Mall.
Saya membeli dompet cantik buat hadiah Bu Amir.
Saya pikir, "Masa Bu Amir gak mau dikasih dompet secantik ini?"
Dalam waktu tidak sampai satu jam saya sudah kembali ke warungnya.
"Lho, kok balik lagi, ada yang ketinggalan Dik?", sapa Bu Amir heran.
"Mohon maaf Bu, ini hadiah dari saya tolong diterima. Anggap saja sebagai kenang-kenangan dari saya buat ibu yang telah memberi pelajaran hidup yang sangat berarti buat saya."
Dengan senyum tulus dan bicaranya halus Bu Amir menolak:
"Dik, terimakasih hadiahnya. Maaf, bukan ibu menolak. Ibu cukup pake dompet ini saja, kenang-kenangan dari suami ibu ketika beliau masih ada. Awet banget, tuh sampe sekarang masih bagus."
Bu Amir menepuk bahu saya.
"Bawa saja pulang dan hadiahkan buat ibumu. Percayalah, ibumu pasti senang dapat oleh-oleh dari Solo. Adik mampir di warung Ibu saja sudah merupakan sebuah kebahagiaan yang tidak ternilai. Ibu senang, benar-benar senang sudah bisa ngobrol sama adik."
Begitu, kata Bu Amir, sambil tersenyum.
Saya kehilangan akal dan hanya bisa pamit sambil menundukkan kepala.
ilakan coba sotonya di lokasi : Yosodipuro dekat museum Pers Solo
Jika beli soto di situ selain hari jum'at, kembaliannya jangan diterima. Ketika membayar dan diberi kembaliannya, katakanlah "nderek titip kagem sedekah Jumat bu".
Beliau akan berterima kasih & mendoakan kita nggak habis2nya.
Aamiin... aamiin... aamiin...
Beliau mendoakan kita & Allah ridho akan doanya.
Ibu tsb diparingi Gusti Allah SWT rejeki luar biasa krn rasa syukur & ikhlasnya."
Bagaimana tanggapanmu?
Sungguh inspiratif bukan cara penjualannya?
Berjualan tak harus memikirkan bagaimana cara meraup untung sebanyak-banyaknya namun sebaiknya tak lupa juga untuk beramal dan berbagi dengan yang membutuhkan.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Ga Punya KUOTA?? Begini Cara Akses Internet Gratis Unlimited Menggunakan HTTP Injector